Senin, 16 Mei 2011

Agar Tidur Menjadi Ibadah, Bukan Sekedar Pelepas Lelah

Dan kami jadikan tidurmu untuk istirahat. Dan kami jadikan malam sebagai pakaian. Dan kami jadikan siang untuk mencari penghidupan. (QS an-Naba’: 9-11)
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan. (QS ar-Rum: 23)

Waktu Tidur Rasulullah saw
Dari Aisyah r.ha. bahwa Rasulullah saw tidur pada awal malam dan bangun pada penghujung malam, lalu beliau melakukan shalat. (Muttafaqun ‘alaih)
Rasulullah saw biasa untuk cepat tidur dan cepat bangun. Beliau menyunnahkan segera tidur selepas isya, kecuali kita ingin mengerjakan ibadah-ibadah tambahan, untuk kemudian bangun pada pertengahan malam bagian kedua. Hal ini memudahkan kita untuk mendapatkan qiyamul lail pada malam bagian ketiga yang merupakan ibadah sunah yang sangat utama1.
Apabila kita menerapkan sunnah ini, maka waktu tidur kita akan berkisar 6 jam lebih. Ternyata ini bersesuaian dengan penelitian Daniel F. Kripke, ahli psikiatri dari University of California. Penelitian yang dilakukan di Jepang dan AS selama 6 tahun dengan responden berusia 30-120 tahun ini bekesimpulan bahwa orang yang biasa tidur 8 jam sehari memiliki risiko kematian lebih cepat dibanding mereka yang tidur 6-7 jam sehari2.
Amalan-Amalan Sebelum Tidur
1. Perhatikan Keadaan Rumah
Dari Jabir ra. bahwa sesungguhnya Rasulullah saw telah bersabda, “Padamkanlah lampu di malam hari apabila kamu akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman.” (HR Bukhari dan Muslim)
Disunnahkan mengunci pintu rumah yang disertai ucapan basmallah (HR Tirmidzi)
2. Berwudhu
Dari Al Barra’ bin Azib ra., ia berkata, “Rasulullah saw bersabda kepadaku, Apabila kamu hendak tidur maka berwudhulah lebih dulu seperti wudhumu untuk shalat ….” (HR Bukhari dan Muslim)
Kita juga disunnahkan bersiwak sebelum tidur (HR Abu Dawud)
Dari Anas bin Malik ra., ia berkata, “Rasulullah saw bersabda, Siapa yang tidur dalam keadaan suci, kemudian meninggal malam itu, maka dia meninggal dalam keadaan syahid.”3
3. Mengibaskan/Membersihkan Tempat Tidur
Dari Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah saw bersabda, “Apabila seorang dari kamu akan tidur pada tempat tidurnya, maka hendaklah mengirapkan kainnya pada tempat tidurnya itu terlebih dahulu karena ia tidak tahu apa yang ada di atasnya.” Dalam suatu riwayat ada penambahan: “sebanyak tiga kali”. (HR Bukhari dan Muslim)
4. Bacaan al-Qur’an Sebelum Tidur
Syaddad bin Aus ra. berkata, “Rasulullah saw bersabda, Tidaklah seorang muslim membaca surah al-Qur’an ketika mau tidur atau sudah berbaring kecuali Allah mengutus malaikat untuk melindunginya. Malaikat itu tidak akan membiarkan sasuatu mendekati dan menyakitinya sampai dia terbangun dari tidurnya.” (HR Ahmad)
Al Irbadh bin Sariyyah ra. berkata, “Rasulullah saw sebelum tidur membaca surah al-Musabbihat (surat yang diawali dengan lafaz sabbaha atau subhana seperti al-A’la atau al-Isra) dan bersabda, Dalam surat itu terdapat ayat yang lebih mulia daripada 1000 ayat.” (HR Ahmad)
Naufal ra. Berkata, “Rasulullah saw bertanya, Apa tujuan kedatanganmu? Naufal menjawab, Aku datang agar engkau mengajarkan apa yang harus aku baca sebelum tidur. Apabila ingin tidur, bacalah surat al-Kafirun, lalu tidurlah dalam kandungan ayat itu karena ayat itu membebaskan dirimu dari syirik.” (HR Ahmad)
Dari Aisyah r.ha katanya, “Nabi saw apabila berbaring di tempat tidurnya pada setiap malam mengangkat kedua tangannya, membaca surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas kemudian meniup dan menyapukan tangannya itu ke seluruh badan yang dapat disapunya mulai dari kepalanya, mukanya dan bagian depan dari badannya. Baginda melakukannya sebanyak tiga kali.” (HR Tirmidzi)
5. Jangan Tidur Sebelum Empat Hal
Suatu hari Rasulullah saw masuk ke rumah Fatimah r.ha. Ketika itu Fatimah sudah berbaring untuk tidur. Rasulullah saw lalu berkata, “Wahai Fatimah, janganlah engkau tidur sebelum engkau lakukan empat hal: mengkhatamkan al-Qur’an, Memperoleh syafaat dari para Nabi, Membuat hati kaum mukminin dan mukminat senang dan ridho kepadamu, serta melakukan haji dan umrah.”
Fatimah bertanya, “Bagaimana mungkin aku melakukan itu semua sebelum tidur?
Rasulullah saw menjawab, “Sebelum tidur, bacalah olehmu Qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlas) tiga kali. Itu sama nilainya dengan mengkhatamkan al-Qur’an. Agar engkau memperoleh syafaat dariku dan para Nabi sebelumku, bacalah shalawat: Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kama shalaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim. Allahumma barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad, kama barakta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim. Fil ‘alamina innaka hamidun majid. Kemudian supaya kamu memperoleh ridho dari kaum mukminin dan mukminat, disenangi mereka dan supaya kamu juga ridha kepada mereka, bacalah istigfar bagi dirimu, orang tuamu, dan seluruh kaum mukminin dan mukminat. Siapa yang membaca subhanallah wal hamdulillah wa la ila ha illallahu wallahu akbar, nilainya sama dengan orang yang melakukan haji dan umrah.”
Menurut Rasulullah saw, barangsiapa yang membaca wirid itu lalu tertidur pulas, kemudian dia bangun kembali, Allah menghitung waktu tidurnya sebagai waktu berdzikir sehingga orang itu dianggap sebagai orang yang berdzikir terus menerus. Tidurnya bukanlah tidur ghaflah (tidur kelalaian) tapi tidur dalam keadaan berdzikir. Sebetulnya bila sebelum tidur kita membaca dzikir, tubuh kita akan tertidur tapi ruh kita akan terus berdzikir. Sekiranya orang itu terbangun di tengah tidurnya, niscaya dari mulut orang itu akan keluar dzikir asma Allah4.
6. Dzikir
Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah saw, beliau bersabda, “Barangsiapa yang duduk dalam suatu majelis kemudian ia tidak dzikir kepada Allah Ta’ala maka ia akan mendapatkan kerugian di hadapan Allah. Dan barangsiapa yang berbaring kemudian ia tidak berdzikir kepada Allah Ta’ala, maka ia juga akan mendapatkan kerugian di hadapan Allah.” (HR Abu Dawud)
Abu Hurairah ra. berkata, “Rasulullah saw bersabda, Tidaklah seseorang berbaring tanpa berdzikir kepada Allah kecuali Allah akan memberi peringatan.” (HR Abu Dawud)
Abdullah bin ‘Amr ra. berkata, “Rasulullah saw bersabda, Ada dua perkara siapa yang menjaganya niscaya dia akan masuk surga. Dua perkata itu sangat mudah dan orang yang mengerjakannya sangat sedikit, yaitu salah seorang diantara kalian setiap selesai shalat membaca tasbih 10 kali, tahmid 10 kali, dan takbir 10 kali. Dengan demikian dia telah membaca 150 kali sehari dan dalam timbangan pahala sebanyak 1500 kali. Dan jika salah seorang dari kalian hendak tidur, hendaklah dia membaca tasbih 33 kali, tahmid 33 kali, dan takbir 34 kali. Dengan demikian dia telah membaca 100 kali dan dalam timbangan pahala 1000 kali. Apa diantara kalian ada yang melakukan dosa dalam sehari sebanyak 2500 kali?
Seseorang berkata, “Rasulullah, kenapa kita tidak menjaga amalan ini?” Rasulullah saw berkata, “Sebab, pada saat itu setan datang kepada kalian semua, membisikkan hajat ini dan hajat itu dan ketika hendak tidur, setan membisikkan lagi hajat ini dan hajat itu sampai dia lupa.
Abdullah bin Umar berkata, “Aku melihat Rasulullah saw selalu mengamalkannya dan tidak pernah ditinggalkan.” (HR Ahmad)
7. Berniat untuk Bangun Tahajjud
Ketika bangun disunnahkan mengajak keluarga bersama-sama mengerjakan shalat tahajjud (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud).
Doa Sebelum Tidur
Dari Al Barra’ bin Azib ra., ia berkata, “Rasulullah saw bersabda kepadaku, Apabila kamu hendak tidur maka berwudhulah lebih dulu seperti wudhumu untuk shalat kemudian berbaringlah pada pinggangmu yang kanan dan bacalah Allahumma Aslamtu Nafsi ilaika wawajjahtu wajhi ilaika wafawwadhtu amri ilaika walja’tu zhari ilaka ragbatan warahbatan ilaika la malja-a wala manja illa ilaka; Amantu bikitabikalladzi anzalta wanabiyyikal ladzi arsalta. Jadikanlah doa itu sebagai akhir dari semua perkataanmu.”5. Pada ‘Amal al-Yaum wa al-Lailah ada tambahan: “Bila malam itu dia meninggal dunia, dia meninggal dalam keadaan fitrah.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dari Hudzaifah ra., ia berkata, “Apabila Nabi saw hendak tidur pada waktu malam, maka beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya, kemudian berdoa, Allahumma bismika amut wa ahya. Dan apabila bangun beliau berdoa, Alhamdulillahil ladzi ahyana ba’dama amatana wailaihin nusyur.” (HR Bukhari)
Sebuah hadist riwayat Bukhari lainnya juga menganjurkan membaca sayyidul istighfar sebelum tidur6.
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Abu Dawud dan dihasankan oleh Al Albani dinukilkan apabila di saat tidur merasa kaget, gelisah, atau ketakutan maka disunnahkan berdoa dengan doa Aku berlindung dengan kalimatullah yang sempurna dari murka-Nya, kejahatan hamba-hamba-Nya, dari gangguan setan dan kehadiran mereka kepadaku7.
Adab Tidur
Ketika tidur hendaknya menjaga aurat walaupun di kamar sendiri (al-Qur’an – Tirmidzi, Nasa’i). Bagi wanita dianjurkan selalu memakai selimut ketika tidur. Namun perlu diperhatikan tidak boleh tidur dalam satu selimut kecuali suami istri, bahkan sesama lelaki maupun sesama wanita (HR Muslim). Selain itu dilarang tidur hanya berselimut tanpa berpakaian apapun (HR Muslim)8.
Tempat Untuk Tidur
Ali bin Syaiban ra. menuturkan, “Nabi saw telah bersabda, Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya.” (HR Bukhari dalam kitab al-Adab al-Mufrad, shahih menurut Al Albani)
Aisyah r.ha bercerita, “Sesungguhnya hamparan tempat tidur Rasulullah saw terdiri atas kulit binatang sedang isinya adalah sabut kurma.” (HR Tirmidzi)
Hafsah pernah ditanya tentang hamparan tempat tidur Rasulullah dan beliau menjawab, “Kain dari bulu yang kami lipat dua. Di atas itulah Rasulullah saw tidur. Pernah suatu malam aku berkata (dalam hati), sekiranya kain itu kulipat menjadi empat lapis, tentu akan lebih empuk baginya. Maka kain itu kulipat empat lapis. Waktu shubuh, beliau saw bersabda, Apa yang kamu hamparkan sebagai tempat tidurku semalam? Aku menjawab, Itu adalah hamparan tidur anda juga, hanya saja aku lipat empat. Aku kira akan lebih empuk bagi anda. Rasulullah saw bersabda, Kembalikan kepada asalnya! Sungguh, disebabkan empuknya aku terhalang dari shalat di malam hari.” (HR Tirmidzi)
Rasulullah melarang umatnya tidur di bawah terik matahari. Hal ini bersesuaian dengan ilmu kesehatan karena dapat menyebabkan sun stroke, kejang otot, dan lainnya. (artikel tanpa menyebutkan rujukan)
Cara Berbaring
Hafsah r.ha berkata, “Jika Rasulullah saw berbaring, telapak kanannya diletakkan di bawah pipi sebelah kanan.” (HR Ahmad). Hadist yang disanadkan Hudzaifah ra. di atas juga mengatakan hal serupa.
Dari Aisyah r.ha, ia berkata, “Nabi saw biasa mengerjakan shalat malam sebelas rakaat, dan jika fajar telah menyingsing maka beliau shalat dua rakaat yang tidak terlalu lama kemudian berbaring pada pinggang sebelah kanan sampai muadzin mengumandangkan azan shubuh.” (HR Bukhari dan Muslim). Hadist yang disanadkan oleh Al Barra’ bin Azib ra. di atas juga mengatakan hal serupa.
Dari Abdullah bin Yazid ra. bahwa ia melihat Rasulullah saw telentang di mesjid dengan meletakkan salah satu dari kedua kakinya pada kaki yang lain. (HR Bukhari dan Muslim)
Dari Ya’isy bin Thaikhfah Al Ghifari ra., ia berkata, “Ayah saya berkata, Pada waktu saya tiduran menelungkup di dalam mesjid tiba-tiba ada orang yang menggerakkan saya dengan kakinya dan berkata, Tidur semacam ini adalah tidur yang dimurkai Allah. Dan ketika saya lihat, ternyata orang itu adalah Rasulullah saw.” (HR Abu Dawud)
Amalan-Amalan Setelah Bangun Tidur
Ma’qal bin Yassar berkata, “Rasulullah saw bersabda, Siapa yang di pagi hari membaca a’udzubillahi minasysyaithanir rajim sebanyak tiga kali dan membaca 3 ayat terakhir surat al-Hasyr maka dia akan dilindungi oleh 70.000 malaikat. Mereka akan mendoakannya sampai sore hari dan jika ia meninggal dunia di hari itu, dia mati dalam keadaan syahid. Apabila ia membacanya ketika sore hari, dia mendapatkan hal yang sama juga.” (HR Ahmad)
Abu Hurairah ra. Berkata, “Rasulullah saw bersabda, Siapa yang membaca ayat Kursi dan permulaan surat al-Mu’min, dia akan dijaga dari segala kejahatan pada hari itu.” (HR Tirmidzi)
Setelah bangun disunnahkan mencuci tangan tiga kali. Jangan menyentuh makanan dan minuman apapun sebelum mencuci tangan. Disunnahkan segera bersiwak, mengambil air wudhu, serta memasukkan air ke hidung, karena syetan banyak yang bersembunyi di lubang hidung ketika tidur (HR Bukhari)9.
Dilarang menceritakan mimpi buruk kepada orang lain. Apabila sampai terbangun karena mimpi buruk hendaklah membaca doa a’udzubillahi minasysyaithanir rajim kemudian meludah isyarat ke kiri tiga kali (HR Bukhari). Sebaliknya, disunnahkan menceritakan mimpi baik kepada orang yang dipercaya. Jika bermimpi baik disunnahkan membaca alhamdulillah (HR Bukhari).
Disunnahkan menanyakan kabar di pagi hari ketika bertemu. Beberapa riwayat menceritakan bahwa Rasulullah pernah menanyakan kabar di pagi hari sahabat-sahabat Abbas bin Abdul Muthallib (HR Ibnu Majah), Uqail, dan Ummu Abdullah bin Amr sekaligus anaknya. Perhatikanlah riwayat lainnya berikut:
Ishaq bin Abdullah bin Thalhah menceritakan ketika Rasulullah bertemu dengan sahabatnya, dia bersabda, “Bagaimana kabarmu di pagi ini?”. Sahabat itu menjawab, “Aku baik-baik saja, karena itu aku memuji Allah.”. Rasulullah saw pun bersabda kepadanya, “Semoga Allah menjadikanmu baik-baik saja jika kamu mau bersyukur.”. Suatu hari, Rasulullah saw bertanya lagi kepada sahabat tersebut, “Bagaimana kabarmu di pagi ini Fulan?”. Sahabat itu menjawab, “Aku baik-baik saja jika aku mau bersyukur.”. Mendengar jawaban itu Rasulullah terdiam lalu bersabda, “Kemarin aku bertanya kepadamu bagaimana keadaanmu pada pagi ini? Kamu pun menjawab, “Aku baik-baik, saja karena itu aku memuji Allah.”
Doa Ketika Bangun Tidur
Dari Hudzaifah ra., ia berkata, “…. Dan apabila bangun beliau berdoa, Alhamdulillahil ladzi ahyana ba’dama amatana wailaihin nusyur.” (HR Bukhari). Kemudian menggosokkan punggung tangan ke muka agar segera hilang rasa kantuknya.

0 komentar:

Posting Komentar