Minggu, 15 Mei 2011

UMUR ITU IBARAT BAZAAR

1. telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).
2. tidak datang kepada mereka suatu ayat Al Quran pun yang baru (di-turunkan) dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main,
3. (lagi) hati mereka dalam Keadaan lalai. dan mereka yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka: "Orang ini tidak lain hanyalah seorang manusia (jua) seperti kamu, Maka Apakah kamu menerima sihir itu[1], Padahal kamu menyaksikannya?" (QS. Al-Anbiyaa’ : 1 – 3)
[1] Yang mereka maksud dengan sihir di sini ialah ayat-ayat Al Quran.

UMUR ITU IBARAT BAZAAR
Umur itu ibarat bazaar tempat jual beli aneka ragam barang, baik barang yang berkualitas bagus, biasa saja, bahkan kualitas terendah sekalipun ada. Orang berakal akan memilih untuk membeli barang yang berkualitas bagus walaupun dengan harga yang mahal, karena lebih awet disbanding dengan barang yang berkualitas jelek walaupun harganya murah.
Imam ibnu Al-Jauzi mengatakan, “orang yang tahu kemuliaan aalam semesta harus meraih sesuatu yang paling mulia di antara yang ada di alam semesta ini. Umur ibarat bazaar, dan bisnis itu beragam. Banyak orang awam berkata,’ hendaklah anda memburu sesuatu yang bias dibawa dengan ringan, tapi nilainya mahal.’ Orang yang sadar sepatutnya mencari sesuatu yang paling mahal nilainya dan sesuatu yang paling berharga di dunia ialah mengenal Allah azza wa jalla.”
Sadar merupakan salah satu bukti kecintaan Allah kepada seorang hamba dan Dia menginginkan kebaikan padanya. Seorang generasi tabi’in, Muhammad bin Sirin berkata, “Jika Allah menghendaki kebaikan pada hamba-Nya, dia memberinya pengingat dan dari hatinya sendiri, yang bertugas menyuruhnya berbuat baik dan melarangnya mengerjakan keburukan.”
Jika seseorang menyimpang dan lalai tidak berupaya mengenal tujuan penciptaan dirinya, ia diingatkan oleh pengingat di hatinya itu. Lalu ia segera kembali ke jalan yang benar dan kita lihat dia selalu dalam keadaan sadar (tidak lalai)

0 komentar:

Posting Komentar