Minggu, 15 Mei 2011

Harut dan Marut bukan malaikat

Diriwayatkan, ada 2 orang malaikat bernama Harut dan Marut. Mereka melihat anak-anak Adam di bumi telah di kuasai oleh Setan. Lalu sang Pencipta mengirimkan Harut dan Marut ke bumi dengan Berfirman "Baiklah kalau begitu sekarang kamu berdua, kesana. Kami akan melihat apa yang kamu kerjakan."

Lalu keduanya datang kedunia dan bergaul dengan manusia, dengan mengajarkan tentang Asma ALLAH dan juga ilmu sihir.Ketika mengajarkan ilmu Sihir mereka mengatakan bahwa ini sesuatu yang haram dan merupakan cobaan bagi kalian semua manusia.
"Terserah kalian mau mempelajari atau tidak!" kata Harut dan Marut. Tetapi orang orang memilih untuk mempelajarinya. Sehingga ketika di tanya oleh ALLAH SWT, Harut dan Marut menjawab bahwa orang orang itu sendiri yang memilih "Kufur."

Kisah selanjutnya, Harut dan Marut hanya mengajarkan pada kaum laki laki saja. Suatu hal yang menyebabkan perpecahan diantara pria dan Istri Istrinya, Lalu suatu saat datang seorang PSK bernama Zahrah, minta diajari tentang Asma ALLAH. Tetapi dua malaikat itu jatuh cinta padanya.
Sedemikian terlena hingga mereka suatu hari diberi anak oleh perempuan tersebut, lalu ke duanya berzina dengannya. Maka ALLAH lalu menyuruh mereka memilih, akan tetap tinggal di dunia dengan hukuman gantung di sebuah Sumur, atau di siksa di akhirat kelak.

Harut dan Marut memilih di siksa di dunia saja , sebab mereka tahu siksa akhirat begitu pedihnya. Maka keduanya di gantung di pohon toge. (loh ko? ngelawak dikit biar ga bosen. n_nb) yang asli di sumur tua di Babil. Konon sampai sekarang. Sedang PSK yang bernama Zahrah yang minta di ajari tentang Asma ALLAH terbang kelangit dan menjadi Bintang di Surga (ini juga ngelawak) yang asli bintang bersinar cemerlang  yang lalu di kenal orang dengan sebutan "Bintang Zahrah." (Tafsir Mahasinut- Ta' wil Al Qasimi.)

Kisah di atas, menurut H. Miftahuzzaman dalam tafsir ayat ayat Jin (ini serius) kalo ayat ayat cinta baru ngelawak, meluruskan pemahaman tentang Malaikat, Setan dan Jin. Menurutnya , semua itu merupakan kisah yang sama sekali tidak terdengar pada sumber-sumber islam, yang Syah. Hal tersebut rupanya di kait kaitkan dengan ayat ayat Al Qur'an hanya secara kira kira saja.

Bagaimana mungkin Al Qur'an membenarkan sebuah cerita yang isinya sangat bertentangan dengan Nash-Nash Al Qur'an itu sendiri?

Bagaimana mungkin malaikat dapat memberontak, sedangkan malaikat dalam QS. At Tahrim di jelaskan " Mereka (Malaikat Malaikat) tidak mendurhakai ALLAH terhadap apa yang di perintahkan-NYA kepada mereka dan mereka selalu mengerjakan apa yang di perintahkan."

Bagaimana mungkin mereka mendurhakai ALLAH SWT, sehingga terjerumus ke dalam lembah kejahatan dan perzinahan denan hanya seorang PSK bernama Zahrah?

Malaikat termasuk wujud yang harus kita imani. Maka jika wujud wujud itu mempunyai kecenderungan berbuat durhaka, maka mengikutinya sama dengan menyuruh diri binasa?

Tentang Harut Marut yang terdapat dalam surat Al Baqarah ayat 102 yan artinya "Dan mereka (orang orang Yahudi) mengikuti apa yang didiktekan oleh setan setan (para pendurhaka) di masa kerajaan Sulaiman , dan bukanlah Sulaiman yang ingkar melainkan setan setan itulah yang ingkar, mereka mengajarkan sihir kepada manusia.

Dan (mereka mengaku bahwa telah mengikuti) apa yang telah di turunkan kepada dua malaikat, Harut Marut, di Babil. Dan keduanya tidaklah mengajarkan kepada seorang pun sebelum mereka mengatakan (lebih dahulu), "kami hanya sebuah percobaan (dari Tuhan.), karena itu janganlah kamu ingkar (kepada perintah kami)."

Maka orang orang di masa itu belajar dari ke duanya hal yang depan itu mereka membuat perbedaan diantara laki laki adan istrinya, dan mereka tidak mendatangkan Mudharat kepada seorang pun dengan itu kecuali dengan seijin ALLAH, dan sebaliknya mereka ini (yakni musuh musuh Rasulullah SAW) belajar hal yang mendatangkan mudharat kepada mereka dan tidak bermanfaat bagi mereka."

Kata "dua malaikat" pada ayat di atas maksudnya dua orang suci, sebab mereka di sini diterangkan sebagai pengajar sesuatu kepada orang banyak. Padahal malaikat tidak pernah tinggal bersama manusia dan tidak bergaul bebas bersama mereka. (QS. 17:95, 21:18). "orang suci" secara kiasan biasa di sebut Malaikat (lihat surat Yusuf:32)

Harut dan Marut itu ke duanya nama sifat, yang pertama dari kata Harata (ialah, merobek robek.) berarti orang yang merobek. Sementara Marut berasal dari kata Marata (ialah, ia memecah.) yang berarti orang yang memecahkan.

Nama nama itu mengandung arti bahwa tujuan munculnya orang orang suci itu ialah untuk merobek dan memecah kan kekuasaan dan kemegahan kerajaan musuh musuh bani Israil.

Orang orang suci itu menerangkan pada anggota baru, pada waktu upacara pelantikkan bahwa mereka itu semacam percobaan dari Tuhan untuk maksud memisahkan antara yang baik dan yang buruk.

Mereka hanya membatasi keanggotaan mereka hanya untuk kaum pria. Menurut H.Miftahuzzaman ayat itu berarti bahwa orang orang Yahudi pada masa Rasulullah SAW, ikut ikutan dalam rencana dan perbuatan jahat yang sama halnya yang menjadi ciri nenek moyang mereka di zaman nabi Sulaiman A.S

Perusuh perusuh di zaman nabi Sulaiman AS adalah pemberontak pemberontak yangmenuduh beliau sebagai orang Kafir. Ayat ini membersihkan Nabi Sulaiman AS dari tuduhan kekafiran. di tambahkan musuh musuh nabi Sulaiman dalam menyampaikan pada rekan rekan mereka menggunakan sandi atau lambang lambang dengan tujuan menipu dan menyembunyikan maksud sebenarnya.

Ayat ini mengisyaratkan kepada persekongkolan rahasia yang di luncurkan musuh musuh nabi Sulaiman AS, dengan jalan mereka berusaha menghancurkan kerajaannya. Hal ini mengandung arti bahwa orang orang yahudi Madinah sekarang (zaman Rasulullah) menggunakan siasat kotor yang sama terhadap Rasulullah SAW, tapi mereka tidak akan berhasil terhadap rencana rencananya itu.

Dengan uraian tentang Harut dan Marut. Ternyata ke duanya adalah orang orang suci yang datan di Babil untuk membawa misi perbaikan, bukannya malaikat malaikat yang di laknat seperti di kisahkan sumber di atas.

Dengan demikian maka kisah Harut dan Marut itupun tidak bisa di gunakan sebagai alasan untuk menyatakan bahwa malaikat dapa di lihat secara Jasmani. malaikat hanya bisa di lihat secara mata Kasyaf, penglihatan mata Rohani, yakni melihat sesuatu Obyek pemandangan seperti sedang mimpi tetapi dalam keadaan terjaga, atau tidak tidur.

Dalam Kasyaf seseorang hanya melihat atau menangkap sesuatu dengan indera rohaninya saja, sekalipun pemandangan tersebut terlihat dan terasakan dengan sangat jelas, seperti nyata. Kasyaf keadaannya seperti mimpi tetapi yang mengalaminya sadar bahwa itu bukan mimpi.

Contohnya pada saat berlangsung perang Badar, banyak orang kafir melihat ribuan tentara asing berpakaian serba putih menggempur mereka. Tentara itu dikirim Allah SWT untuk membantu pihak muslim.

Lain lagi dengan Abu Jahal, orang kafir yang paling keras memusuhi Rasulullah SAW suatu saat, Rasulullah sedang melaksanakan Shalat dan dalam posisi sujud. Abu Jahal membawa batu untuk mencelakai Rasulullah SAW. tetapi setelah mendekat ia kemudian lari tergopoh gopoh (bahasa opo toh iki? ora ngudeng Kui.)

Sementara batu masih di tangannya. Orang orang Quraisy teman temannya bertanya "Hai Abal Akam, ada apa?". Dia berkata "Saya pergi mendatangi dia untuk melakukan apa yang saya katakan pada kalian. tetapi setelah dekat aku di hadang seekor unta Jantan (Unta ko di dalam Masjid? ngapain yak? n_n)  Aku belum pernah melihat sama sekali ada Unta seperti itu, Ia hendak mencaplokku." (Ternyata Abu Jahal GOKIL juga, wkwkwkwk.)

Ketika hal tersebut di ceritakan pada Rasulullah SAW, beliau bersabda "itu Jibril, andaikata ia terus mendekat pasti di sergap olehnya." (H.R Muslim, Nurul Yaqin)

0 komentar:

Posting Komentar